Apakah kalian sedang bingung membedakan antara ERP (Enterprise Resource Planning) dan MRP (Material Requirements Planning)? Kedua sistem ini berkaitan dengan manajemen sumber daya dan proses bisnis di perusahaan, tetapi fokusnya berbeda.
Material Requirements Planning (MRP)
MRP adalah pendekatan yang lebih khusus dalam perencanaan produksi dan manajemen inventaris. Sistem MRP berfokus pada perencanaan kebutuhan bahan baku dan komponen untuk memenuhi kebutuhan produksi. Ini melibatkan analisis permintaan produk akhir, waktu produksi, ketersediaan bahan, dan informasi lainnya untuk menghasilkan rencana produksi yang efisien. MRP membantu perusahaan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan dan memastikan produksi berjalan sesuai jadwal.
Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP adalah pendekatan yang lebih komprehensif dalam mengintegrasikan berbagai aspek operasional dan manajemen perusahaan. Sistem ERP tidak hanya manajemen produksi, tetapi juga berbagai area seperti keuangan, sumber daya manusia, logistik, penjualan, pemasaran, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem yang terpadu di seluruh organisasi, memungkinkan berbagi data dan informasi antar departemen dengan lebih efisien. ERP membantu perusahaan memiliki visibilitas atas proses bisnis secara keseluruhan, sehingga dapat meningkatkan koordinasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Jadi, intinya adalah bahwa MRP lebih terfokus pada perencanaan produksi dan manajemen inventaris. Sedangkan ERP melibatkan integrasi luas dari berbagai fungsi bisnis di seluruh perusahaan. Banyak solusi ERP modern juga mencakup modul MRP sebagai bagian dari fungsionalitas yang lebih besar.
Baca Juga: 10 Istilah Penting dalam Pengelolaan Barang yang Harus Anda Ketahui
Masih Bingung?
Contoh Perbedaan ERP dan MRP
Berikut adalah contoh untuk memperjelas perbedaan antara ERP dan MRP
Contoh MRP (Material Requirements Planning)
Bayangkan sebuah perusahaan yang memproduksi mobil. Mereka memiliki beberapa komponen penting seperti mesin, roda, pintu, dan lain-lain. Dalam sistem MRP, perusahaan ini akan menganalisis permintaan untuk mobil, waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap komponen, serta ketersediaan bahan baku seperti logam, karet, dan lain-lain. Sistem MRP akan menghitung kapan dan berapa banyak bahan baku yang harus dipesan untuk memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Ini membantu perusahaan menghindari kekurangan bahan atau kelebihan persediaan yang dapat mempengaruhi efisiensi produksi.
Contoh ERP (Enterprise Resource Planning)
Sekarang, bayangkan perusahaan yang lebih besar yang tidak hanya memproduksi mobil, tetapi juga memiliki divisi keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, dan logistik. Mereka menggunakan sistem ERP untuk mengintegrasikan semua aspek ini dalam satu platform. Misalnya, ketika divisi pemasaran mencatat peningkatan permintaan untuk mobil tertentu, informasi ini secara otomatis dapat diteruskan ke departemen produksi melalui sistem ERP. Pada saat yang sama, divisi keuangan dapat melacak biaya produksi, pembelian bahan baku, dan anggaran lainnya dengan bantuan sistem yang sama. Jadi, ERP membantu berbagai departemen bekerja bersama dengan lebih efisien, berbagi informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Jadi, dalam contoh MRP, fokus utamanya adalah pada perencanaan kebutuhan bahan produksi, sementara dalam contoh ERP, fokusnya adalah pada integrasi seluruh proses bisnis dari berbagai departemen dalam satu sistem terpadu.
Baca Juga: Apa Perbedaan Accounting dan Finance?
Konsultasikan kebutuhan ERP Anda dengan BION ERP
BION ERP adalah perusahaan all in one business services, telah membantu lebih dari 50+ klien untuk layanan ERP yang inovatif. Dengan mengintegrasikan berbagai aspek bisnis seperti manajemen produksi, logistik, keuangan, dan sumber daya manusia dalam satu platform yang terpadu. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut terkait kebutuhan ERP bisnis Anda.