
Dalam era digital yang terus berkembang, mengoptimalkan operasi bisnis menjadi semakin penting. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, kemampuan untuk mengintegrasikan dan mengelola berbagai aspek bisnis menjadi kunci kesuksesan. Inilah mengapa pemilihan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi langkah strategis bagi perusahaan modern. Namun, ketika memilih solusi ERP, pertanyaan mendasar muncul: apakah lebih bijaksana untuk memilih Self-Hosted ERP atau Software as a Service (SaaS)? Dua pendekatan ini memiliki keunggulan dan pertimbangan masing-masing. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi kedua opsi ini untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan unik bisnis Anda.
Apa itu implementasi ERP?
Implementasi ERP (Enterprise Resource Planning) adalah proses penerapan dan pengintegrasian perangkat lunak ERP dalam suatu organisasi atau perusahaan. ERP adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis yang ada di dalam organisasi, seperti manufaktur, distribusi, keuangan, sumber daya manusia, logistik, dan lainnya. Tujuan utama dari implementasi ERP adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, visibilitas proses bisnis, dan pengambilan keputusan yang lebih baik melalui penggunaan sistem yang terintegrasi.
Proses implementasi ERP baik ERP Self-hosted ataupun ERP SaaS melibatkan serangkaian langkah-langkah seperti analisis kebutuhan bisnis, pemilihan sistem ERP yang sesuai, konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan bisnis spesifik, pengembangan atau penyesuaian modul-modul tertentu, migrasi data, pelatihan pengguna, pengujian sistem, dan akhirnya, peluncuran sistem secara penuh.
Apa itu model implementasi?
Terdapat beberapa model atau pendekatan yang dapat digunakan dalam implementasi ERP. Setiap model memiliki pendekatan yang berbeda terhadap langkah-langkah yang harus diambil selama proses implementasi. Berikut beberapa model umum yang digunakan:
1. Big Bang Approach (Pendekatan Ledakan Besar)
Dalam model ini, semua modul ERP diterapkan secara bersamaan dalam waktu yang relatif singkat. Pendekatan ini melibatkan perubahan cepat dalam seluruh organisasi. Meskipun ini dapat menghasilkan penghematan waktu, pendekatan ini juga memiliki risiko yang tinggi karena organisasi harus menghadapi perubahan besar dalam waktu singkat.
2. Phased Approach (Pendekatan Berfase)
Pendekatan ini melibatkan penerapan modul ERP secara bertahap. Setiap modul diimplementasikan satu per satu atau dalam kelompok kecil sebelum beralih ke modul berikutnya. Ini memberikan organisasi waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
3. Parallel Adoption (Penerapan Paralel)
Dalam model ini, sistem ERP diterapkan bersamaan dengan sistem lama yang masih berjalan. Ini memungkinkan organisasi untuk membandingkan hasil dari kedua sistem dan memastikan bahwa sistem ERP berfungsi dengan benar sebelum menghapus sistem lama.
4. Pilot Implementation (Penerapan Percobaan)
Model ini melibatkan penerapan sistem ERP dalam kelompok kecil atau unit bisnis yang dipilih terlebih dahulu. Ini memberikan kesempatan untuk menguji sistem, mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan korektif sebelum menerapkan sistem secara lebih luas.
5. Customization vs. Configuration (Kustomisasi vs. Konfigurasi)
Dalam model ini, organisasi dapat memutuskan untuk menyesuaikan perangkat lunak ERP sesuai dengan kebutuhan bisnis (kustomisasi) atau mengkonfigurasi sistem berdasarkan opsi dan fitur yang sudah ada (konfigurasi). Kustomisasi dapat memberikan fleksibilitas lebih besar, tetapi juga dapat meningkatkan kompleksitas dan biaya implementasi.
6. Best Practices Approach (Pendekatan Best Practices)
Dalam pendekatan ini, organisasi mengadopsi praktik terbaik yang telah disarankan oleh penyedia ERP. Ini dapat mempercepat proses implementasi karena mengikuti praktik-praktik yang sudah terbukti berhasil dalam industri atau sektor yang sama.
Pemilihan model tergantung pada kebutuhan dan karakteristik organisasi, kompleksitas proyek, risiko yang dapat diterima, dan sumber daya yang tersedia. Pemahaman yang baik tentang kebutuhan bisnis dan tujuan implementasi adalah kunci untuk memilih model yang paling sesuai.

Model Implementasi ERP sebagai SaaS
ERP dengan SaaS (Software as a Service) mengacu pada model implementasi perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) di mana perangkat lunak tersebut diakses dan digunakan sebagai layanan berbasis cloud. Dalam model ERP dengan SaaS, perangkat lunak ERP dihosting di infrastruktur cloud oleh penyedia layanan, dan pengguna dapat mengaksesnya melalui internet menggunakan berbagai perangkat seperti komputer, tablet, atau ponsel cerdas.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari ERP dengan SaaS:
- Akses melalui Web: Pengguna dapat mengakses perangkat lunak ERP dengan SaaS melalui browser web, tanpa perlu menginstal perangkat lunak khusus di perangkat lokal.
- Pembayaran Berdasarkan Langganan: Dalam model SaaS, organisasi biasanya membayar berdasarkan langganan bulanan atau tahunan, yang mencakup biaya penggunaan perangkat lunak, dukungan, pemeliharaan, dan pembaruan.
- Pemeliharaan dan Pembaruan Otomatis: Penyedia layanan SaaS bertanggung jawab atas pemeliharaan, pembaruan, dan perbaikan perangkat lunak. Pengguna tidak perlu khawatir tentang mengelola infrastruktur teknis.
- Skalabilitas Mudah: Model SaaS memungkinkan organisasi untuk dengan cepat menambah atau mengurangi kapasitas sesuai dengan kebutuhan bisnis, sering kali dengan biaya yang lebih terkendali.
- Kolaborasi dan Integrasi yang Mudah: Layanan SaaS memungkinkan kolaborasi lintas departemen atau lokasi dan sering kali menawarkan integrasi yang lebih mudah dengan aplikasi lain.
- Aksesibilitas: Pengguna dapat mengakses sistem ERP dari mana saja selama terhubung dengan internet, memberikan fleksibilitas dalam kerja jarak jauh.
- Keamanan dan Kepatuhan: Penyedia layanan SaaS biasanya memiliki langkah-langkah keamanan dan sertifikasi kepatuhan yang mengikuti standar industri.
Namun, meskipun model ERP dengan SaaS memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan, termasuk privasi dan keamanan data, ketergantungan pada konektivitas internet yang stabil, dan kebutuhan khusus organisasi yang mungkin tidak sepenuhnya terpenuhi oleh solusi SaaS yang tersedia secara umum. Sebelum memutuskan untuk menggunakan ERP dengan SaaS, organisasi perlu memahami kebutuhan bisnis mereka, menganalisis manfaat dan risiko, dan memilih penyedia layanan yang andal dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Model Implementasi ERP dengan Self-Hosted
Self-hosted ERP merujuk pada model implementasi sistem ERP di mana software ERP diinstal, dikelola, dan dijalankan pada infrastruktur yang dimiliki dan dikelola oleh organisasi itu sendiri, bukan disimpan di cloud. Dalam model self-hosted ERP, perangkat lunak dijalankan di server lokal atau di pusat data internal organisasi.
Beberapa karakteristik dan poin penting terkait dengan self-hosted ERP adalah:
- Kendali Penuh: Dalam model self-hosted ERP, organisasi memiliki kendali penuh atas infrastruktur, konfigurasi, dan pengelolaan perangkat lunak. Ini memungkinkan organisasi untuk melakukan kustomisasi yang lebih besar dan mengelola lingkungan sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Biaya Infrastruktur: Organisasi perlu mempertimbangkan biaya perangkat keras (server, penyimpanan, jaringan) dan perangkat lunak yang terkait dengan menjalankan ERP di lingkungan self-hosted. Ini juga termasuk biaya pemeliharaan dan dukungan teknis.
- Pengaturan dan Pemeliharaan Internal: Dalam model self-hosted, organisasi bertanggung jawab atas pengaturan awal, instalasi, pemeliharaan rutin, pembaruan, dan perbaikan perangkat lunak. Ini memerlukan sumber daya teknis yang mampu mengelola lingkungan tersebut.
- Kontrol Keamanan: Organisasi memiliki kontrol lebih besar atas keamanan data dan infrastruktur dalam model self-hosted. Namun, ini juga memerlukan tindakan keamanan yang kuat untuk melindungi sistem dari ancaman.
- Skalabilitas dan Kapasitas: Organisasi perlu memastikan bahwa infrastruktur yang dimiliki dapat mengakomodasi pertumbuhan bisnis dan memastikan ketersediaan yang cukup untuk menjalankan ERP dengan lancar.
- Ketergantungan Internal: Dalam model self-hosted, organisasi lebih tergantung pada sumber daya internal untuk menjalankan dan mengelola sistem ERP. Ini dapat memerlukan pelatihan dan pengembangan tim IT.
- Kesulitan dalam Pembaruan: Pembaruan perangkat lunak dan peningkatan dapat lebih rumit dalam model self-hosted karena organisasi harus memastikan bahwa perubahan tersebut sesuai dengan konfigurasi infrastruktur yang ada.
Meskipun self-hosted ERP memberikan tingkat kontrol yang lebih tinggi dan potensi kustomisasi, ia juga memerlukan sumber daya teknis dan keuangan yang cukup untuk mengelola infrastruktur dan perangkat lunak. Organisasi perlu mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan tantangan dari self-hosted ERP sebelum memutuskan pendekatan yang akan diambil.
Cara Memilih ERP Self-hosted atau ERP SaaS
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah tonggak utama dalam efisiensi operasional dan pengelolaan bisnis yang sukses. Memilih sistem ERP baik ERP Self hosted atau ERP SaaS yang tepat untuk bisnis Anda adalah keputusan penting yang dapat berdampak jangka panjang pada produktivitas dan kesuksesan Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah kunci dalam memilih sistem ERP yang sesuai dengan kebutuhan unik bisnis Anda.
1. Lakukan Evaluasi Kebutuhan Bisnis Anda
Mulailah dengan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan khusus bisnis Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan sistem ERP? Apakah Anda membutuhkan dukungan dalam manufaktur, distribusi, keuangan, atau sumber daya manusia? Evaluasi ini membantu Anda menyusun daftar fitur dan modul yang diperlukan.
2. Pilih Antara SaaS dan Cloud ERP
Anda harus memutuskan apakah Anda ingin menggunakan model Software as a Service (SaaS) atau Cloud ERP. SaaS menawarkan akses melalui internet dengan biaya langganan bulanan, sementara Cloud ERP dapat memberikan lebih banyak kontrol atas konfigurasi dan manajemen.
3. Tentukan Skala dan Ketersediaan Anggaran
Penting untuk memiliki anggaran yang jelas untuk implementasi ERP. Pertimbangkan biaya lisensi perangkat lunak, instalasi, pelatihan, pemeliharaan, dan dukungan. Pastikan Anda memilih solusi yang sesuai dengan skala bisnis Anda.
4. Pertimbangkan Fleksibilitas dan Kustomisasi
Beberapa sistem ERP memungkinkan kustomisasi yang lebih besar daripada yang lain. Pertimbangkan sejauh mana Anda ingin menyesuaikan perangkat lunak dengan proses bisnis unik Anda. Terlalu banyak kustomisasi bisa mengganggu pembaruan dan skalabilitas di masa depan.
5. Tinjau Pengalaman dan Reputasi Penyedia
Pilih penyedia ERP yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik dalam industri Anda. Cari ulasan dari pengguna lain, dan pertimbangkan berbicara dengan referensi yang diberikan oleh penyedia.
6. Pilih Integrasi yang Mudah
Pastikan sistem ERP yang Anda pertimbangkan dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak lain yang Anda gunakan, seperti CRM atau sistem pembayaran.
7. Pertimbangkan Kebutuhan Mobile dan Remote
Jika bisnis Anda melibatkan pekerjaan lapangan atau bekerja dari jarak jauh, pastikan sistem ERP dapat diakses dari perangkat seluler dan memiliki kemampuan akses jarak jauh yang aman.
8. Evaluasi Kemudahan Penggunaan dan Pelatihan
Pilih sistem ERP yang relatif mudah digunakan oleh karyawan Anda. Pertimbangkan tingkat pelatihan yang diperlukan dan apakah penyedia menyediakan dukungan pelatihan.
9. Tinjau Keamanan Data dan Kepatuhan
Pastikan penyedia ERP memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat dan mematuhi standar kepatuhan yang relevan dalam industri Anda.
10. Uji Demo dan Berbicara dengan vendor penyedia ERP Self-Hosted atau ERP SaaS
Jangan ragu untuk meminta demo dari beberapa penyedia ERP yang Anda pertimbangkan. Tanyakan pertanyaan kritis tentang fitur, dukungan, dan implementasi. Ini membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia.
Memilih sistem ERP adalah keputusan yang memerlukan analisis mendalam dan pertimbangan yang cermat. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menemukan solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda, membantu Anda mencapai efisiensi operasional dan kesuksesan jangka panjang.
BION ERP: Menyediakan ERP Custom Sesuai Kebutuhan Anda
Dalam perjalanan memilih solusi ERP yang tepat, pilihan antara Self-Hosted ERP dan SaaS dapat menjadi pertimbangan krusial. Self-Hosted ERP memberi kendali penuh pada infrastruktur dan kustomisasi, sementara SaaS menawarkan akses praktis melalui cloud. Keputusan ini bergantung pada karakteristik dan kebutuhan bisnis masing-masing. Adapun apakah Anda memilih mengelola dan mengendalikan sendiri atau memilih kenyamanan dan fleksibilitas cloud, tujuan utama adalah memaksimalkan efisiensi dan kesuksesan operasional dalam menjalankan bisnis.
BION telah membuktikan diri sebagai mitra yang handal bagi para pebisnis yang ingin mengoptimalkan operasi mereka. Dengan penyediaan solusi ERP yang canggih, BION memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan berbagai divisi dan proses bisnis, menghasilkan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan peningkatan kinerja yang signifikan. Dengan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan unik setiap klien, BION telah membantu mewujudkan visi bisnis mereka dengan memberikan solusi terpadu yang mendukung kolaborasi lintas departemen, pelacakan data yang akurat, serta pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan cepat. Sebagai pemimpin di industri ini, BION terus mendorong inovasi dan pembaruan guna memastikan bahwa para pebisnis dapat menjalankan bisnis mereka dengan lebih efektif di tengah persaingan global yang terus berkembang.