
Pengelolaan sumber daya perusahaan adalah elemen penting dalam menjalankan bisnis yang sukses. Enterprise Resource Planning (ERP) telah menjadi solusi yang sangat efektif untuk membantu perusahaan mengelola operasi mereka. Ketika Anda memutuskan untuk mengadopsi ERP, Anda dihadapkan pada pilihan antara ERP on-premises dan ERP cloud. Artikel ini akan membahas keunggulan ERP on-premises dan mengapa bisa menjadi pilihan yang cerdas untuk bisnis Anda.
Keunggulan ERP On-Premises
1. Kontrol Penuh
Kontrol penuh, dalam konteks bisnis dan manajemen, merujuk pada tingkat kendali atau wewenang yang sangat tinggi yang dimiliki oleh satu pihak atau satu entitas atas suatu aspek, proses, atau keputusan. Ini berarti bahwa pihak atau entitas tersebut memiliki otoritas mutlak atau kekuasaan tak terbatas dalam mengambil keputusan atau mengelola suatu hal tanpa campur tangan pihak lain.
Beberapa contoh di mana kontrol penuh mungkin diterapkan meliputi:
- Kepemilikan dan Manajemen Bisnis: Dalam bisnis, pemilik tunggal atau pengusaha individu memiliki kontrol penuh atas operasi, keputusan, dan kendali terhadap bisnis mereka tanpa berbagi otoritas dengan mitra atau pemegang saham lainnya.
- Manajemen Proyek: Dalam manajemen proyek, seorang manajer proyek mungkin memiliki kontrol penuh atas perencanaan, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan terkait dengan proyek tersebut tanpa campur tangan dari pihak lain.
- Kendali Saham: Pemegang saham mayoritas yang memiliki lebih dari 50% saham suatu perusahaan biasanya memiliki kontrol penuh atas keputusan perusahaan.
- Kepemilikan Aset: Ketika seseorang memiliki aset secara eksklusif, mereka memiliki kontrol penuh atas aset tersebut dan dapat membuat keputusan terkait penggunaan, penjualan, atau pengalihan aset tersebut tanpa perlu persetujuan pihak lain.
- Kendali Terhadap Proses Produksi: Seorang individu atau perusahaan yang memiliki fasilitas produksi mungkin memiliki kontrol penuh atas proses produksi dan pengiriman produk.
2. Kepatuhan
Bisnis dalam industri yang memiliki peraturan ketat dan persyaratan kepatuhan (seperti keuangan atau kesehatan) akan menghargai keunggulan ERP on-premises. Anda memiliki kendali total atas data dan kepatuhan Anda.
Kepatuhan, dalam konteks bisnis dan peraturan, merujuk pada ketaatan atau kepatuhan terhadap serangkaian peraturan, kebijakan, hukum, atau standar yang berlaku. Ini berarti bahwa organisasi atau individu mengikuti semua ketentuan yang berlaku dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Kepatuhan dapat mencakup berbagai aspek, termasuk kepatuhan terhadap hukum dan peraturan pemerintah, etika bisnis, aturan internal perusahaan, pedoman industri, dan standar kualitas. Ini berlaku untuk berbagai bidang, termasuk keuangan, lingkungan, perlindungan data, dan etika profesional.
Contoh-contoh kepatuhan mungkin meliputi:
- Kepatuhan pajak: Memastikan bahwa perusahaan membayar pajak sesuai dengan hukum pajak yang berlaku.
- Kepatuhan lingkungan: Mematuhi regulasi yang ditetapkan untuk melindungi lingkungan.
- Kepatuhan perbankan: Mengikuti aturan yang berlaku dalam industri perbankan.
- Kepatuhan GDPR: Memastikan bahwa data pribadi pelanggan dilindungi sesuai dengan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Uni Eropa.
Kepatuhan adalah prinsip penting dalam bisnis dan pemerintahan yang membantu menjaga keteraturan dan memastikan bahwa perusahaan atau individu beroperasi sesuai dengan hukum dan standar yang berlaku. Pelanggaran kepatuhan dapat berdampak serius, termasuk sanksi hukum, denda, dan reputasi yang rusak. Oleh karena itu, organisasi sering memiliki departemen kepatuhan atau pengacara yang berkhusus dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
3. Kustomisasi
Tingkat kustomisasi dalam sebuah sistem, seperti perangkat lunak atau teknologi, dapat sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis sistem, kebutuhan bisnis, dan arsitektur teknologi yang digunakan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan seberapa jauh kustomisasi yang dapat dilakukan termasuk:
- Tipe Sistem: Perangkat lunak yang merupakan produk jadi, seperti perangkat lunak akuntansi, sering kali memiliki tingkat kustomisasi yang terbatas. Sebaliknya, perangkat lunak open source atau platform pengembangan yang lebih fleksibel dapat di-custom sesuai kebutuhan.
- Kebutuhan Bisnis: Seberapa besar tingkat kustomisasi yang dibutuhkan tergantung pada kebutuhan bisnis. Bisnis dengan proses unik atau spesifik akan memerlukan tingkat kustomisasi yang lebih tinggi.
- Arsitektur Sistem: Sistem yang dirancang dengan arsitektur yang fleksibel akan lebih mampu menangani kustomisasi. Sebaliknya, sistem dengan arsitektur yang kaku akan memiliki batasan dalam hal kustomisasi.
- Sumber Daya: Tingkat kustomisasi juga tergantung pada sumber daya yang tersedia. Sumber daya termasuk tenaga kerja yang memiliki keterampilan teknis, waktu, dan anggaran yang dapat dialokasikan untuk kustomisasi.
- Ketersediaan Fitur Built-In: Beberapa sistem mungkin memiliki fitur-fitur built-in yang dapat dikonfigurasi atau diaktifkan tanpa perlu kustomisasi tambahan. Ini dapat mempengaruhi sejauh mana Anda perlu mengkustomisasi sistem.
4. Keamanan Data
- Desain Keamanan: Desain awal sistem memainkan peran penting dalam tingkat keamanan. Sistem yang dirancang dengan pertimbangan keamanan dari awal cenderung lebih aman daripada sistem yang mencoba menambahkan keamanan setelahnya. Ini mencakup aspek seperti otentikasi, otorisasi, dan enkripsi.
- Kebijakan Keamanan: Kebijakan keamanan perusahaan, prosedur, dan praktik yang diterapkan juga memengaruhi tingkat keamanan. Ini mencakup aturan akses, manajemen sandi, pemantauan keamanan, dan pelatihan pegawai.
- Pembaruan dan Pemeliharaan: Mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan keamanan yang ditemukan dalam sistem adalah penting. Menerapkan pembaruan keamanan terbaru dan memelihara sistem secara teratur adalah praktik yang harus dijalankan.
- Sumber Daya Manusia: Tingkat keamanan sistem juga tergantung pada orang yang mengelola dan menggunakannya. Manajer keamanan, administrator sistem, dan pengguna akhir harus memahami praktik keamanan dan berperan dalam menjaga keamanan sistem.
- Ketahanan Terhadap Serangan: Sistem harus dibangun dengan mempertimbangkan ancaman potensial, seperti serangan siber. Ini mencakup perlindungan terhadap malware, peretasan, serangan DDoS, dan ancaman siber lainnya.
- Kepatuhan Regulasi: Sistem yang digunakan dalam sektor-sektor yang diatur oleh undang-undang atau peraturan tertentu, seperti perbankan atau perawatan kesehatan, harus mematuhi pedoman keamanan yang ditetapkan oleh regulator.
- Pemantauan Keamanan: Sistem perlu dipantau secara aktif untuk mendeteksi ancaman dan insiden keamanan. Pemantauan ini harus diintegrasikan dengan tanggapan yang cepat terhadap insiden keamanan.
- Enkripsi dan Perlindungan Data: Data sensitif harus dienkripsi dan disimpan dengan aman. Tindakan tambahan seperti penggunaan firewall, deteksi intrusi, dan sistem pemulihan bencana juga penting untuk meningkatkan keamanan.
- Audit dan Pengujian Keamanan: Melakukan audit keamanan berkala dan pengujian penetrasi membantu mengidentifikasi kerentanan potensial.
5. Kontinuitas Bisnis
Dalam kasus gangguan jaringan atau masalah infrastruktur, Anda memiliki kontrol penuh untuk memulihkan operasi dengan cepat dan mengurangi downtime.
Keunggulan ERP on-premises tersebut dapat sangat menguntungkan bagi bisnis Anda, terutama jika Anda menghargai kontrol, keamanan, dan kustomisasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi dan pemeliharaan ERP on-premises juga memerlukan investasi sumber daya dan waktu yang lebih besar.
ERP BION adalah solusi ERP yang dapat membantu bisnis Anda mencapai potensi penuhnya. Dengan ERP BION, Anda dapat memilih solusi ERP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Dapatkan juga berita terbaru, tips, dan penawaran khusus yang akan membantu Anda memaksimalkan potensi bisnis Anda dengan ERP BION. Jangan ragu untuk mengikuti akun LinkedIn dan sosial media kami untuk tetap terhubung dengan perkembangan terbaru dalam dunia ERP.